Senin, 20 April 2015

ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN ILMIAH

Penalaran adalah proses berpikir yang logis dengan berusaha menhubung-hubungkan fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan. Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran akan terlihat dalam pola pikir penyusun karangan itu sendiri.

Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek yaitu :
1.         Aspek Keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antar bagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan
2.         Aspek Urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatu yang harus didahulukan atau ditampilkan kemudian dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan
3.         Aspek argumentasi
Aspek argumentasi adalah bagian yang menyatakan fakta , analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan.
4.         Aspek Teknik Penyusunan
Aspek teknik penyusunan adalah bagaimana pola penyusunan yang dipakai ,apakah digunakan secara konsisten , karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu dan terknik bersifat baku dan universal
5.         Aspek Bahasa
Aspek bahasa adalah bagaimana penggunaan bahasa karangan ilmiah harus disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah . Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan  suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis

Sumber : http://nurii-thaa.blogspot.com/2014/03/konsep-penalaran-ilmiah-dalam-penulisan.html

METODE ILMIAH

Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis yang diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolo berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah :
- Karakteristik (pengamatan dan pengukuran)
- Hipotesis (penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran
- Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
- Eksperimen (pengujian atas semua hal diatas)

Langkah-langkah metode ilmiah :
- Menyusun rumusan masalah
- Menyusun kerangka teori
- Mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta            dilapangan
- Merumuskan teori
- Melakukan eksperimen
- Mengolah dan menganalisis data
- Menarik kesimpulan
- Mempublikasikan hasil

KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

1. Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan di tulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karangan Ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian, dalam bidang tertentu, disusun menrut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

Ciri-ciri Karangan Ilmiah :
- Objektif  
Menampakan setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkankenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yangdisampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian,siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya
- Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas darikepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karenaitu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
- Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya
- Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif ataudeduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
- Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitumenyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senangseperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
- Tidak Pleonatis
Maksudnya kata-kata yang digunakan  tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau  tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran)
- Bahasa yang digunakan adalah ragam formal

Jenis-jenis Karangan Ilmiah
- Paper/Karya tulis
- Pra Skripsi
- Skripsi
- Thesis
- Desertasi

2. Karangan Non-ilmiah
Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal)

Ciri-ciri Karangan Non-ilmiah
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subyektif
- Gaya bahasa konotatif dan popular
- Tidak memuat hipotesis
- Penyajian di barengi dengan sejarah
- Bersifat imajinatif
- Situasi di dramatisir
- Bersifat persuasif
- Tanpa didukung bukti

Jenis-jenis Karangan Non-ilmiah
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- Roman


Sumber: http://www.academia.edu/8593563/PERBEDAAN_KARYA_ILMIAH_DAN_NON_ILMIAH