Minggu, 23 Maret 2014

Tugas Pend Kewarganegaraan : Masalah Kenaikan BBM di Indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
BBM (Bahan Bakar Minyak) merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh banyak orang. Sementara, bahan bakar minyak tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Dengan meningkatnya penggunaan BBM setiap tahunnya di Indonesia, yang sebagian besar masih disubsidi oleh pemerintah, maka pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak tersebut.
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM tersebut, ternyata banyak menimbulkan masalah baru, yaitu masalah perekonomian di Indonesia, serta naiknya harga barang-barang dan jasa di Indonesia. Disamping itu, kenaikan harga BBM juga mempunyai dampak positif dan negatif bagi masayarakat Indonesia. Namun, pemerintah juga mempunyai alasan mengapa harus menaikkan harga BBM di Indonesia.

1.2            Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah, membahas tentang kenaikan harga BBM di Indonesia. Sehingga, masyarakat mengetahui tentang hal apa saja yang berkaitan dengan kenaikan harga BBM di Indonesia serta reaksi yang muncul dengan adanya kenaikan BBM.


BAB 2
PEMBAHASAN


2.1       Alasan Pemerintah Menaikkan Harga BBM
            Menyikapi kenaikan BBM bersubsidi dengan hati maka kita akan lebih bijaksana dan berfikir jernih sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak kita ingin bersama. Inilah alasan-alasan mengapa BBM bersubsidi harus dinaikan :
1. Konsumsi BBM bersubsidi dari tahun ke tahun menunjukan peningkatkan seiring dengan meningkatkan kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4. Dengan bertambahnya kendaraan bermotor tentunya akan meningkatkan konsumsi BBM bersubsidi meningkat.
2. Adanya perbedaan harga antara BBM untuk sektor industry dan BBM bersubsidi yang dikonsumsi masyarakat, mendorong terjadi penyulundupan BBM bersubsidi ke sektor Industri misalnya di sektor pertambangan yang dekat dengan masyarakat langsung.
3. Untuk tingkat yang lebih besar, perbedaan harga BBM bersubsidi di dalam dan di luar negeri, penyelundupuan BBM bersubsidi ke luar negeripun sering terjadi.
4. Kenaikan harga minyak duniapun sangat mempengaruhi beban subsidi pemerintah. Harga minyak AS jenis light sweet naik 44 sen menjadi US$105,14 per barel melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman April. Sementara minyak jenis Brent naik 36 sen menjadi US$122,34 per barel di London.
Dengan peningkatan konsumsi BBM bersubsidi maka anggaran subsidi di APBN juga menunjukan angka yang meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2010 Rp 129 trillun, tahun 2011 naik sebesar Rp 167 trilliun dan tahun 2012 jika tidak dinaikan maka mencapai angka Rp 200 triliun.       
Alasan lain yang menjadi dasar adalah menyangkut masalah keadilan. Subsidi BBM lebihbanyak dinikmati oleh kelompok 40% kelompok teratas temasuk untuk minyak tanahsekalipun.
Penyesuaian harga BBM ini memungkinkan pemerintah dengan persetujuan DPR mengalokasikan lebih banyak untuk program penanggulangan kemiskinan danpembangunan pedesaan baik yang bersifat investasi jangka panjang (pendidikan dankesehatan) maupun pengurangan biaya transaksi (infrastruktur pedesaan) danpengurangan beban keluarga miskin dalam jangka pendek.
Dalam jangka panjang kebijakan ini juga akan mengoreksi kebijakan energi yang dewasa ini tidak rasional. Harga relatif BBM dibandingkan dengan batubara atau gas yang lebihmurah menyebabkan insentif penggunaan sumber energi yang lebih murah dan sumber domestik relative melimpah berkurang. Prasyarat utama untuk mendorong penggunaansumber energi ini (termasuk yang renewable) adalah mengoreksi harga BBM sehingga diharapkan efisiensi penggunaan energi akan tercapai dalam jangka panjang.

2.2       Dampak Positif dan Negatif Kenaikan BBM
            Dengan kenaikan harga BBM, tentunya menimbulkan dampak positif dan negatif untuk masyarakat Indonesia. Berikut ini dampak positif dan negatif yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM :

2.2.1    Dampak Positif Kenaikan BBM
Sejak tahun 2005 sampai dengan Mei 2008, pemerintah telah menaikkan harga BBM beberapa kali. Presiden Yudhoyono mengatakan, langkah untuk menaikkan harga bahan bakarminyak merupakan keputusan pahit (Riza, 2005). Namun, ia menyatakan, langkah ini diambilkarena harga minyak mentah dunia terus naik dan membebani karena jumlah subsidinyameningkat drastis. Jika harga BBM tidak dinaikkan, menurut Presiden, akan berakibat buruk bagi APBN.Selama ini masyarakat terutama masyarakat miskin selalu menilai bahwa kenaikan hargaBBM akan mengakibatkan naiknya harga berbagai barang pokok, jasa, dan lainnya. Hal itumemang tidak salah karena beberapa efek dari meningkatnya harga BBM adalah peningkatanbiaya produksi sehingga beberapa macam barang dan jasa juga mengalami peningkatan. Tetapimasyarakat juga perlu melihat alasan di balik peningkatan harga BBM.
Dari sekian banyak argumen yang dikemukakan oleh pemerintah, coba kita melihat darisegi positifnya, yaitu:
a. Dengan meningkatnya harga BBM, setiap orang seharusnya lebih bijak dalam menggunakan BBM dan diharapkan semakin sedikit penggunaan BBM terutama untuk kendaraan bermotor sehingga polusi asap kendaraan bermotor juga akan berkurang.
b. Meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mencari atau menggunakan sumber alternatif lain yang ramah lingkungan, tidak menyebabkan pencemaran udara, tanah, air, dan suara.
c. Subsidi BBM tidak lagi dinikmati oleh orang-orang kaya, dengan bantuan tunai langsungdiharapkan ada bantuan dan mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin, juga meningkatkan daya beli masyarakat miskin.
d. Mengurangi beban APBN.

2.2.2    Dampak Negatif Kenaikan BBM
Masalah lain yang akan muncul akibat dari kenaikan harga BBM adalah kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami kenaikan. Kondisi perekonomian Indonesia juga akan mengalami masalah. Daya beli masyarakat akan menurun, munculnya pengangguran baru, dan sebagainya. Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Disisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi nasional.
Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uangyang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar dimasyarakat ini berhubungan dengan tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM.

2.3       Reaksi Rakyat Indonesia atas Kenaikan BBM
Kenaikan harga BBM bersubsidi mau tidak mau akhirnya datang juga. Berbagai reaksi dari masyarakat timbul dengan gencar baik yang pro maupun yang kontra. Yang pro tentunya pemerintah yang juga didukung Kadin, sebenarnya tidak menginginkan terjadinya kenaikan harga BBM bersubsidi, namun kondisi dan kenyataan yang terjadi memaksa pemerintah untuk mengambil kebijakan yang non-populis. Di sisi lain, yang kontra terhadap kenaikan BBM mulai dari anggota DPR, DPRD, kalangan mahasiswa dari berbagai universitas, petani, nelayan, angkutan umum dan masih banyak lagi mereka semua menolak kenaikan harga BBM. Diantara yang pro dan kontra terhadap kebijakan kenaikan harga BBM tersebut terdapat kelompok yang abstain. Mereka ini sebenarnya berharap harga BBM tetap, karena dengan kenaikan BBM akan mengakibatkan tambahan pengeluaran mereka sehari-hari, tetapi tetap menerima.
Sudah jelas pemerintah dengan perangkatnya beserta jajarannya akan mendukung kenaikan harga BBM bersubsidi karena gaji mereka dibayar dari APBN dan mereka pula yang menerbitkan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi untuk menyelamatkan APBN. Selama APBN aman, gaji mereka tetap aman. Namun bukan alasan itu yang menjadi dasar kebijakan kenaikan harga BBM. Kebijakan itu dikeluarkan setelah melalui kajian dan berbagai pertimbangan yang masak serta dengan memperhitungkan dampak positif dan negatifnya yang memang pada akhirnya kenaikan harga BBM lah yang dianggap paling tepat untuk dilakukan. Tujuannya bukan hanya untuk menyelamatkan APBN, tapi juga untuk menyelamatkan penyelenggaraan kegiatan negara lainnya seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi dan lainnya. Bahkan Kadin ikut menganjurkan agar pemerintah menaikkan harga BBM untuk memberikan kepastian bagi dunia usaha. Dari kalangan masyarakat yang setuju dengan kenaikan BBM antara lain diperoleh pendapat bahwa harga BBM wajar naik karena harga minyak mentah yang merupakan bahan pokoknya juga meningkat. Pendapat lain mengatakan harga BBM perlu naik agar masyarakat berhemat dan efisien dalam menggunakan BBM. Sementara seorang PNS mengatakan bahwa ia setuju harga BBM naik, karena mengurangi subsidi untuk BBM yang akan terbuang percuma, lebih baik dana subsidi digunakan untuk kesehatan atau pendidikan. Pendapat yang lebih ekstreem berpendapat bahwa sebaiknya subsidi sebaiknya dihapus, dananya dialihkan untuk BLT dan harga BBM disesuaikan dengan harga pasar.
Dari kalangan yang kontra atau tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM, diantaranya adalah sebagian anggota DPR. Ada yang mengatakan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM kurang tepat untuk saat ini, karena akan menambah beban rakyat yang sedang menghadapi berbagai tekanan ekonomi seperti kenaikan harga pangan. Beberapa alasan yang dikemukakan dari kalangan ibu rumah tangga, petani, mahasiswa, elite politik, LSM maupun kalangan masyarakat lainnya yang tidak setuju terhadap adanya kenaikan harga BBM bersubsidi antara lain, akan mengakibatkan efek berantai terhadap harga kebutuhan pokok rakyat, akan mengakibatkan semakin meluasnya masalah kemiskinan, dapat memicu konflik sosial dalam masyarakat, memperparah masalah pengangguran, akan memicu kenaikan harga barang lainnya, biaya transportasi dan inflasi
Diantara yang pro, kontra maupun yang abstain yang paling banyak dimuat beritanya adalah mereka yang menolak kenaikan BBM. Seperti misalnya berita tentang adanya aksi demo penolakan kenaikan BBM yang marak di berbagai daerah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera dan tempat lainnya di Indonesia yang disiarkan berbagai media cetak dan elektronik serta internet. Padahal, yang setuju juga banyak, tapi beritanya tidak segencar berita aksi penolakan kenaikan harga BBM. Apalagi yang abstain, hampir tidak ada beritanya sama sekali. Hal ini wajar, karena mungkin di balik penyebaran berita aksi penolakan kenaikan harga BBM tersebut terdapat tujuan politis tertentu.


BAB 3
PENUTUP


3.1       Kesimpulan
            Kenaikan harga BBM tentunya disertai dengan kenaikan harga-harga kebutuhan yang lain, karena BBM merupakan faktor bahan baku yang utama bagi sektor industri. Sehingga dampak kenaikan harga BBM pasti akan sangat dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat kecil. Disamping itu, kenaikan BBM juga mempunyai dampak positif, seperti mengecilkan APBN untuk subsidi BBM, serta mengalihkan subsidi BBM tersebut untuk keperluan negara lainnya.
Meskipun, kenaikan BBM menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, tentunya masyarakat harus mampu menyiasati kenaikan harga BBM dengan cara makin kreatif, mencoba memberikan nilai tambah produk dari aspek yang tidak menjadikan harga naik, seperti aspek desain, model dan aplikasi yang menarik. Hal ini perlu dilakukan agar harga produk tidak ikut naik terlalu tinggi.

3.2       Saran
            Dengan kenaikan harga BBM, tentunya masyarakat harus mampu memanfaatkan BBM bersubsidi dengan bijaksana, dan untuk kalangan ekonomi atas harusnya menggunakan BBM non-subsidi, sehingga pemerintah mampu membelanjakan uang negara untuk keperluan lainnya seperti pembangunan infrastruktur dan pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar