Rabu, 30 April 2014

Sistem Keamanan Modern dengan Biometrik

Sistem keamanan dengan menggunakan kata sandi (password) tampaknya belum menjamin sebuah sistem keamanan terlindungi dengan baik karena kata sandi bisa diketahui orang lain menggunakan perangkat lunak (software). Oleh karena itu, dikembangkanlah sebuah teknologi untuk melindungi sistem kemananan dengan baik yaitu teknologi biometrik.

Definisi dari biometrik adalah sebuah sistem keamanan dengan cara mengenali ciri-ciri fisik dari pemiliknya. Sistem biometrik tentunya sangat aman karena setiap manusia mempunyai ciri fisik yang berbeda (unik). Contohnya saja sistem kemanan dengan menggunakan sidik jari. Setiap manusia mempunyai sidik jari yang berbeda, sehingga sistem keamanan akan terjaga dengan baik.

Berikut ini beberapa macam jenis keamanan dengan menggunakan teknologi biometrik:
1. Pengamanan dengan Sidik Jari (Finger Print)
 Dalam penggunaan sistem keamanan sidik jari ini, sistem akan melakukan pencocokan berdasarkan corak sidik jari tersebut. Sistem kemanan dengan sidik jari merupakan cara tertua dalam teknologi biometrik atau bisa dikatakan cara pertama yang ditemukan dalam penggunaan sistem kemanan menggunakan teknologi biometrik. Selain itu, teknik ini juga merupakan teknik yang paling terkenal dan banyak digunakan karena keamanan terjaga dengan baik.





2. Pengamanan dengan Telapak Tangan
Sistem ini bekerja berdasarkan keunikan pembuluh darah telapak tangan tiap-tiap individu, bahkan pada kembar siam sekalipun. Dengan menggunakan sensor, maka sistem dapat mengenali pola telapak tangan seseorang selama hemoglobin deoxidized (sel darah merah) dengan aktif mengaliri pembuluh darah. Oleh karena itu, hanya telapak tangan orang yang masih hidup yang dapat dideteksi karena memiliki aliran darah.






3. Pengamanan dengan Pengenalan Wajah
Penggunaan sistem keamanan dengan pengenalan wajah ini menggunakan ekspresi seseorang tanpa dibuat-buat atau dengan kata lain relaxed face. Sistem analisis pada pengenalan wajah ini juga ditekankan berdasarkan pada gerakan muka dan aktifitas otot [ada wajah. Sistem pendeteksian wajah terdiri dari beberapa titik yang dianggap paling dapat dipercaya yaitu mata, mulut, alis mata dan hidung. Untuk mengenali bagian-bagian titik tersebut kita dapat menggunakan suatu pendekatan vector quantization yang terawasi.



4. Pengamanan dengan Retina
Salah satu bagian unik yang terdapat pada manusia adalah retina mata karena di dalamnya terdapat iris atau selaput pelangi. Dari kondisi ini, iris atau selaput pelangi dapat dikodekan secara digital dan kemudian dijadikan kata kunci melalui pola yang terdapat di dalamnya.


Minggu, 27 April 2014

Tempat Ramai di Malam Hari Kota Jakarta

Keramaian di pagi, siang dan sore hari di jalanan Ibu Kota Jakarta membuat kita enggan berpergian ke Ibu Kota tercinta itu. Tak hanya itu, padatnya lalu lintas yang menyebabkan kemacetan dimana-mana pun membuat kita semakin malas pergi ke Kota Jakarta. Kenapa ga pergi malam hari aja?? Yahh pertanyaan itu seolah menjawab semua masalah yang ada ketika kita ingin pergi ke Kota Jakarta di pagi/siang/sore hari.

Bepergian di malam hari memang sangat banyak resikonya. Selain ganasnya angin malam yang mampu membuat kita sakit, jalanan yang sepi membuat tingkat kejahatan di malam hari lebih
rawan dibandingkan dengan siang hari. Namun inilah yang dinamakan sebuah pilihan, jika kita memilih berpergian di malam hari maka anda akan terhindar dari kemacetan dan panasnya Kota Jakarta namun anda harus siap dengan resiko kekjahatan yang lebih besar.

Disini saya akan memberikan tempat-tempat yang asik dan masih ramai dikunjungi pada malam hari di Kota Jakarta:
1. Taman Menteng & Taman Suropati








Taman Menteng dan Taman Suropati terletak di Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Diponegoro dan letaknya tidaklah berjauhan. Tempat ini sangat asik buat kita hang-out bersama teman-teman, bercanda dan berfoto ria di tengan taman. Banyak komunitas yang berkumpul di kedua taman tersebut pada malam hari. Mulai dari komunitas pecinta musik, automotif atau hanya sekedar kumpulan muda mudi yang asik bersantai disana.


2. Monumen Nasional (Monas)









Ada yang belum tau Monas atau Monumen Nasional ?? Tentunya sudah tau semua dong. Monas ini merupakan ikon dari Kota Jakarta. Coba deh kalian datang ke tempat ini pada malam minggu bersama kekasih tercinta. Tepat pukul 19.00 WIB, atraksi air mancur menari di taman utara bisa membuat anda terhibur dan merasa gembira dan seakan ikut menari bersama kekasih hati anda. Selain itu, anda juga bisa berkeliling sekitar monas dengan menyewa delman atau andong dengan biaya sekitar Rp. 20.000/keliling.


3. Kota Tua








Kota Tua ini terletak di utaranya Kota Jakarta. Banyaknya bangunan tua di tempat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung tempat ini. Keindahannya di malam hari pun tak kalah dengan keindahan yang ada di siang hari. Hanya untuk sekedar bersantai bersama teman-teman, minum kopi atau berkeliling dengan menyewa sepeda ontel dapat melepaskan kejenuhan yang ada setelah anda beraktivitas di siang hari.


4. Jln. Tebet Utara Dalam









Di Jalan Tebet Utara Dalam ini sangat ramai dengan muda-mudi yang ingin menghabiskan waktunya untuk berbelanja pakaian karena banyak distro dengan brand terkenal berada disini. Selain itu, disini juga terdapat banyak tempat makan, mulai dari makanan sederhana sampai dengan makanan yang mewah ada disini. Terkadang ada event yang sangat menarik perhatian sehingga tampat ini pun semakin ramai di malam hari. Jika anda ingin berbelanja atau hanya sekedar makan di malam hari, anda bisa mengunjungi keramaian di jalan ini.


5. Kemang








Tak kalah ramai dengan tempat-tempat lain yang ada di Kota Jakarta. Kemang yang berada di bilangan Jakarta Selatan ini tak henti-hentinya mendenyutkan keramaian baik di malam hari maupun di siang hari. Cafe dan restaurant serta tempat hiburan malam disini menjadi daya tarik anak muda pecinta hiburan malam di sekitar Jakarta. Terkadang konser musik pun digelar disini, baik outdoor maupun indoor.


Jumat, 25 April 2014

Kamera SLR vs Kamera Digital

Kamera adalah sebuah alat untuk merekam sebuah moment atau peritiwa ke dalam bentuk gambar. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan alat yang sangat penting. Para pecinta fotografi biasanya lebih sering menggunakan kamera SLR. Tak hanya itu, kamera digital pun merupakan salah satu alat yang sering digunakan oleh pecinta fotografi. Adapun beberapa perbedaan antara kamera SLR dengan kamera digital.

Kamera SLR mempunyai spesifikasi yang lebih tinggi, kualitas gambar yang lebih baik dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk mengoperasikanya dan tentunya harganya pun jauh lebih mahal dibandingkan dengan kamera digital. Kamera SLR biasanya digunakan oleh fotografer profesional karena butuh keahlian untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus. Walaupun kita dapat menggunakan auto setting, namun manual setting akan lebih menghasilkan gambar yang lebih baik sesuai yang kita inginkan jika kita mempunyai keahlian di bidang fotografi. Di dalam kamera SLR, kita dapat mengatur ISO/ASA film, aperture (bukaan diafragma), dan shutter speed.

Selain kamera SLR, kita dapat menggunakan kamera digital untuk mengabadikan moment atau peristiwa yang kita alami ke dalam bentuk gambar. Kamera digital ini terlihat lebih sederhana dibandingkan dengan kamera SLR. Pengoperasian dan penggunaanya pun lebih mudah dibandingkan dengan kamera SLR, serta harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kamera SLR. Namun, hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera digital tidak sehebat kamera SLR. Maksudnya, jika kita dapat mengatur pencahayaan, kecepatan, bukaan diafragma pada kamera SLR sehinggga mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan, kita tidak dapat melakukan hal seperti itu jika menggunakan kamera digital.

Sekarang ini, banyak orang yang mulai tertarik dengan dunia fotografi dan tidak hanya terjadi pada kalangan anak muda saja. Belajar fotografi memang sangat menarik karena kita bisa mengabadikan peristiwa yang terjadi disekitar kita. Tak hanya itu, kita pun dapat membidik objek-objek yang kita inginkan seperti pemandangan dan benda-benda yang kita anggap menarik serta unik.


Senin, 21 April 2014

Pandangan tentang Pemilu 2014

Tahun 2014 ini, kembali dilaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu). Pesta demokrasi ini dilakukan untuk menentukan siapa yang berhak duduk di kursi DPR/MPR untuk mewakili suaara rakyat Indonesia, serta siapa yang akan menjadi Presiden sebagai pemimpin negara kita. Menurut saya, Pemilu di Tahun 2014 ini mengalami beberapa perubahan. Mulai dari jumlah partai politik yang berpartisipasi, para calon presiden yang diusung oleh partai, serta elektabilitas masing-masing partai.

Jumlah Partai Politik yang berpartisipasi dalam Pemilu 2014 ini adalah sebanyak 15 partai, yang terdiri dari 12 Partai Nasional dan 3 Partai Politik Lokal Aceh. Jumlah ini tentunya lebih sedikit dibandingkan jumlah partai yang ada di dalam Pemilu tahun 2009.

Masing-masing partai juga mengusung Calon Presiden yang mempunyai elektabilitas tinggi. Seperti Jokowi yang berasal dari PDIP, Prabowo dari Parai GERINDRA, Rhoma Irama dari PKB, Abu Rizal Bakrie dari GOLKAR, dan lain-lain. Menurut saya, Jokowi disusung oleh PDIP karena keberhasilan nya sebagai Gubernur. Prabowo diusung karena mempunyai sifat yang tegas serta berasal dari bidang militer, dan Rhoma Irama karena tingkat ketenaran nya di mata masyarakat Indonesia sebagai Raja Dangdut.

Menurut saya, naik turunnya elektabilitas partai dari tahun 2009 ke 2014 juga dipengaruhi oleh tindakan dari para wakil yang sudah menjabat. PKS dan Partai Demokrat turun karena banyak kasus yang melanda dari tahun 2009 sampai sekarang, seperti kasus korupsi dan kasus lain nya, baik dalam partai maupun diluar partai. Sedangkan PDIP, PKB dan GERINDRA berhasil naik karena kondisi dalam partai serta calon presiden yang diusung nya dinilai oleh masyarakat sebagai sosok yang cocok untuk memimpin Indonesia.

Sekian pandangan saya tentang Pemilu tahun 2014.

Rabu, 16 April 2014

DEMOGRAFI POLITIK PEMILU 2014

DEMOGRAFI PEMILU 2014

Setiap menjelang pemilu, daya tawar rakyat kian menguat. Partai politik dan  calon legislator akan berpacu demi memikat dan mengikat dukungan rakyat. Optimalisasi strategi dan pendekatan menjadi kunci agar kampanye berbuah kursi di parlemen.

Suara sebagai ukuran kemenangan pemilu sifatnya kuantitatif. Suara profesor nilainya sama dengan petani. Melihat kenyataan ini, ditambah pemberlakuan sistem suara terbanyak, dapat diprediksi siapa yang mampu mendapat kursi adalah mereka yang memahami karakter rakyat. Caleg  mesti melek kondisi dan peta demografi politik.

Demografi merupakan bagian studi kependudukan yang mempelajari penduduk terutama mengenai jumlah, struktur, dan perkembangannya (IUSSP, 1982). Kenyataannya, faktor yang memengaruhi karakter dan perkembangan penduduk tak hanya faktor demografi. Yaukey (1990) mengatakan, variabel demografi akan sering berhubungan timbal balik dengan variabel nondemografi. Salah satu hubungan tersebut melahirkan demografi politik yang  mempelajari hubungan aspek penduduk dan politik.
Secara garis besar terdapat tiga variabel penting demografi politik. Pertama, jumlah penduduk. Setiap wilayah dengan jumlah penduduk besar tentu memiliki jumlah pemilih yang besar pula.


Kedua, struktur atau komposisi penduduk. Komposisi penduduk bisa diamati dari segi jender, golongan umur, ekonomi, dan pendidikan. Kementerian Dalam Negeri (2012) melaporkan,  49,13 persen penduduk Indonesia adalah perempuan. Artinya, perempuan adalah konsumen politik potensial. Dari segi golongan umur yang paling potensial adalah pemilih muda dan pemula. Penduduk berusia 45 tahun ke bawah mencapai 60 persen dari populasi. Penduduk dari segi ekonomi terpilah jadi  golongan atas dan menengah ke bawah.

Penduduk miskin, hingga Maret 2013, tercatat 28,07 juta jiwa atau 11,37 persen. Penduduk kelas menengah diperkirakan mencapai 55 persen (Bank Dunia, 2012). Selanjutnya dari aspek pendidikan, BPS (2012) melaporkan rata-rata pendidikan penduduk Indonesia adalah lulusan SMP atau sederajat.

Ketiga, distribusi penduduk. Distribusi wilayah dapat dipahami dalam desa-kota. Jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 54 persen (LGFE-UI, 2012). Distribusi sosial dapat diamati melalui keberadaan komunitas, baik komunitas sosial, ekonomi, budaya, maupun ideologi dan agama.



Peta demografis di atas adalah obyek politik pada Pemilu 2014. Politik sejati akan senantiasa memaknai setiap kondisi sebagai peluang. Optimalisasi penangkapan peluang dari peta tersebut butuh strategi pemenangan. Caleg, parpol, dan capres mesti mempertimbangkan demografi politik sebagai basis pemenangan.
Dinamika pemenangan

Dari segi wilayah, pemenangan dapat dilakukan dengan memfokuskan diri menguasai wilayah padat penduduk. Kantong-kantong penduduk seperti wilayah urban dan pinggiran kota menjadi lahan rebutan yang tidak bisa terhindari. Pemilu 2009 sudah membuktikan, anggota legislatif yang terpilih sebagian besar berasal dari wilayah ini.

Dari segi jender, pemilih perempuan menarik dibidik. Pemberlakuan sistem afirmatif menjadikan parpol minimal memiliki 30 persen  caleg perempuan. Caleg ini penting didorong fokus menggarap segmen perempuan karena kedekatan emosionalnya.

Dari segi golongan usia perlu kejelian strategi dan pendekatan khusus kepada pemilih muda dan pemula. Gaya muda, bahasa gaul, kegiatan ringan, dan lainnya dapat jadi pertimbangan. Matta (2013) menyebut pemilih muda sebagai the new majority dan pemilih pemula sebagai the native democracy. Kedua kelompok ini menanti visi dan agenda baru dari setiap peserta pemilu.

Dari segi kondisi ekonomi dan edukasi, kampanye perlu meyakinkan mereka bagaimana nanti memperjuangkan kesejahteraannya. Isu pendidikan gratis, kesehatan gratis, lapangan kerja, kemudahan berusaha yang logis dan sederhana dicerna umumnya laku untuk segmen ini. Perlu pendekatan yang dapat dipahami golongan ini jika ingin diterima dan dipilih.

Dari segi distribusi, perlu pemetaan isu yang tepat serta pendekatan yang sesuai karakter obyek pemilih. Isu desa tentu beda dengan kota, begitu pula karakter penduduknya. Distribusi sosial dapat dioptimalkan melalui pendekatan komunitas. Komunitas lebih homogen dan hampir sama kebutuhannya sehingga cukup efektif jika bisa mendekatinya.

Jabaran di atas menunjukkan pasar politik potensial secara demografis. Parpol dan caleg perlu memahami bahwa rakyat bukanlah konsumen politik semata. Rakyat adalah tuannya parpol, di mana caleg yang terpilih akan menjadi wakilnya rakyat. Potensi demografi politik ini semoga benar-benar dimanfaatkan parpol dan caleg dengan semangat dan komitmen pendidikan politik, sekaligus menjunjung tinggi filosofi kedaulatan rakyat.


SUMBER : WWW.KOMPAS.COM

x